Sabtu, 24 Desember 2016

TUGAS

Materi Efek Induksi

Bagaimana cara menurunkan Pka ketiga senyawa tersebut agar lebih bersifat asam dua kali lipat dengan menggunakan prinsip efek induksi.!
Jawab :




 



 Penjelasan :
Ketiga senyawa tersebut memiliki Pka yang asam, namun jika kita ingin lebih mengasamkan nya maka sesuai dengan prinsip efek induksi maka kita dapat menambahkan senyawa Halogen, hal tersebut dilakukan karena senyawa halogen memiliki elektronegatifitas tinggi sehingga elektron yang ada pada O dan H akan lebih tertarik pada senyawa halogen dan membuat ikatan O dan H lemah dan mudah di lepas. ( F = -I)

Materi Gugus Fungsi

1. Identifikasi serta kategorikan gugus fungsi yang terdapat pada senyawa tersebut.
2. Tentukan gugus fungsi mana yang menjadi pusat reaksi.

Jawab :

1. jumlah gugus fungsi yang terdapat pada senyawa dactylyn ada 7 buah terdiri dari 3 gugs fungsi halogen, 2 alkena, 1 alkuna, dan 1 eter.
2. Gugus yang berperan sebagai pusat reaksi adalah gugu fungsi eter, hal tersebut terjadi karena gugus eter merupakan gugus yang memiliki kereaktifan tinggi sehingga pusat reaksi senyawa tersebut bertumpu pada gugus eter.

Jumat, 09 Desember 2016

POLARIZABILITAS



Pengertian
                 

         Polarisabilitas adalah kemampuan untuk membentuk dipol sesaat. Ini adalah properti dari materi. Polarizabilitas menentukan respon dinamik dari sistem yang terikat ke bidang eksternal, dan memberikan wawasan ke dalam struktur internal molekul. Dalam solid, polarisabilitas didefinisikan sebagai momen dipol per unit volume sel kristal. LCR meter memberikan diperlukan untuk menghitung polarisabilitas pengukuran. Satuan [alpha] adalah C2 m2 V-1. Dalam penggunaan biasa istilah mengacu pada "berarti polarisabilitas", yaitu, rata-rata lebih dari tiga sumbu bujursangkar molekul. Polarizabilitas di arah yang berbeda (mis sepanjang obligasi di Cl2, yang disebut "membujur polarisabilitas", dan dalam arah tegak lurus ke obligasi, yang disebut "melintang polarisabilitas") dapat dibedakan, setidaknya pada prinsipnya. Polarisabilitas sepanjang ikatan bergabung substituen ke seluruh molekul terlihat dalam pendekatan teoritis modern tertentu sebagai faktor yang mempengaruhi reaktivitas kimia, dll, dan parametrization daripadanya telah diusulkan


Polaritas ikatan ditentukan oleh elektronegativitas atom-atom yang terlibat. karbon dan hidrogen memiliki elektronegativitas yang mirip, sehingga ikatan C-H relatif nonpolar. Unsur-unsur yang berada pada bagian kanan dalam tabel periodik, seperti oksigen, fluorin, dan klorin memiliki kemampuan menarik elektron (elektronegativitas) lebih besar dibandingkan dengan karbon. Dengan demikian, ketika atom karbon berikatan dengan salah satu dari atom tersebut maka terbentuk ikatan yang terpolarisasi. Elektron akan cenderung tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Dalam molekul tersebut, atom karbon bermuatan parsial positif (+) dan atom yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif(). Contohnya, ikatan C-Cl adalah ikatan polar.
Polarisabilitas: Kemampuan ikatan atau molekul yang akan terpolarisasi dengan mendistorsi awan elektron.



Distorsi dari awan elektron bola. Ketika polarisasi terjadi dengan mudah, spesies dikatakan lembut. Ketika
polarisasi hanya terjadi dengan kesulitan spesies dikatakan sulit.


Gaya London
            Gaya London merupakan gaya tarik menarik antara molekul-molekul nonpolar. Gaya London juga merupakan bagian dari gaya antar molekul yang terjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar, serta antara molekul polar dengan polar. Molekul non polar terdiri atas inti-nti atom dan elektron-elektron. Inti-inti atom dan elektron-elektron selalu dalam keadaan bergerak. Andaikata atom-atom unsur gas mulia dianggap sebagai molekul monoatomikmaka distribusi dari rata-rata inti atom dan elektron-elektronyang berlalu dalam keadaan bergerak disekitar inti atom menghasilkan pusat muatan positif dan pusat muatan negatif yang berimpit di satu titik sehingga sehingga molekul monoatomik tersebut bersifat nonpolar. Molekul nonatomik tersebut dapat digambarkan dengan lingkaran yang ditengahnya terdapat tanda ±. Awan elektron atau rapatan elektron dari molekul tersebut dianggap memiliki simetri bola (Spericelly symmetric ).


                Gaya London dapat mempengaruhi sifat fisis molekul, hal demikian terjadi karena ergerakan elektron yang mengakibatkan dipol sesaat dalam suatu molekul akan bertambah besar apabila molekul tersebut memiliki jumlah elektron yang semakin besar pula. Pergerakan elektron yang mengakibatkan dipol sesaat dalam suatu molekul disebut polarisabilitas. Jumlah elektron yang besar berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) molekul tersebut, sehingga semakin besar Mr suatu molekul, maka semakin besar polarisabilitasnya dan semakin besar pula Gaya Londonnya. Mudahnya suatu atom untuk membentuk dipol sesaat disebut polarisabilitas.
Ada dua hal yang dapat mempengaruhi Gaya London yaitu :
-          Bentuk Molekul
Bentuk molekul mempengaruhi Gaya London contoh nya pada Neopentana (C5H12) yang berbentuk  gas pada suhu ruang sedangkan bentuk asli nya adalah cair.
-          Ukuran molekul
Semakin berat dan luas ukuran atom akan membentuk gaya yang semakin kuat.





Reference :
Prasojo, Stefanus L., Kimia Organik Jilid 1 “Buku Pegangan kuliah untuk Mahasiswa Farmasi’’.